KARAWANG, TVBERITA.com - Monumen Rawagede di Dusun Rawagede Desa Balongsari, Kecamatan Rawamerta setiap hari dibanjiri pengunjung, terutama pelajar. Pengunjung bukan saja warga Karawang, sejumlah warga dari daerah lain pun banyak yang sengaja datang ke monumen ini, bahkan sering didatangi wisatawan dari manca negara. Bagi pengujung, monumen ini selalu mengingatkan kejadian tragis tentara Belanda ketika membantai ratusan warga yang berada di desa tersebut tahun 1947 silam.
Tepatnya pada 9 Desember 1947, tentara Belanda membantai 483 warga, mayoritas laki-laki dan anak-anak. Tentara Belanda tiba ke kampung ini karena mencari Kapten Lukas, seorang komandan tentara pejuang Kompi Siliwangi. Kini, warga di Rawagede adalah keluarga korban kekejaman tentara Belanda tersebu. Meski sekarang para korban pembataian sudah mendapat ganti rugi dari Pemerintah Negara Belanda, monumen ini tetap berdiri dan akan terus mengingatkan bangsa ini tentang kerasnya perjuangan dan mencapai kemerdekaan Negara Republik Indonesia. (Rosman)
Tepatnya pada 9 Desember 1947, tentara Belanda membantai 483 warga, mayoritas laki-laki dan anak-anak. Tentara Belanda tiba ke kampung ini karena mencari Kapten Lukas, seorang komandan tentara pejuang Kompi Siliwangi. Kini, warga di Rawagede adalah keluarga korban kekejaman tentara Belanda tersebu. Meski sekarang para korban pembataian sudah mendapat ganti rugi dari Pemerintah Negara Belanda, monumen ini tetap berdiri dan akan terus mengingatkan bangsa ini tentang kerasnya perjuangan dan mencapai kemerdekaan Negara Republik Indonesia. (Rosman)
0 comments:
Post a Comment