SUBANG, TVBERITA.com - Musin tanam tahun ini, merupakan tahun yang menyedihkan, karena Ratusan hekter sawah di wilayah pesisir pantai utara, Subang, Jawa Barat, sebagian besarsawah miliknya tidak bisa terairi, sehingga tidak bisa di tanamami.
Sulitnya mendapatkan air selain musim ini menjelang musin kemarau, juga air yang saat ini sering mengalir dari wilayh hulu ke hilir tidak mengalir, menjadi kering kerontang.sejumlah petani kini mengaku ke sulitan mendapatkan air untuk mengairi sawahnya, sehingga dengan kondisi tersebut petanai terancam gagal tanam, dan mengaku rugi jutaan rupiah.
Seperti yang terjadi di pesawahan Dua desa di Kecamatan Blanakan, desa Rawa Mekar dan desa Jaya Mukti, Sekitar ratusan Hektere Pesawahan di dua desa tersebut, kini menjadi hamparan sawah yang tak ditanamami. bahkan pesawahan tersebut menjadi ladang untuk menggembala ternak. Dan dijadikan pengrajin batu bata merah, dengan mengambil bahan baku tanah liat dari sawahnya,
Rohim petani desa Rawa Mekar mengaku akibat sulitnya mendapatkan air sehingga dirinya kini berlih pekerjaan, menjadi pembuat batu bata merah yang tanahnya di ambil dari sawah yang kering tersebut .
Sulitnya mendapatkan air selain musim ini menjelang musin kemarau, juga air yang saat ini sering mengalir dari wilayh hulu ke hilir tidak mengalir, menjadi kering kerontang.sejumlah petani kini mengaku ke sulitan mendapatkan air untuk mengairi sawahnya, sehingga dengan kondisi tersebut petanai terancam gagal tanam, dan mengaku rugi jutaan rupiah.
Seperti yang terjadi di pesawahan Dua desa di Kecamatan Blanakan, desa Rawa Mekar dan desa Jaya Mukti, Sekitar ratusan Hektere Pesawahan di dua desa tersebut, kini menjadi hamparan sawah yang tak ditanamami. bahkan pesawahan tersebut menjadi ladang untuk menggembala ternak. Dan dijadikan pengrajin batu bata merah, dengan mengambil bahan baku tanah liat dari sawahnya,
Rohim petani desa Rawa Mekar mengaku akibat sulitnya mendapatkan air sehingga dirinya kini berlih pekerjaan, menjadi pembuat batu bata merah yang tanahnya di ambil dari sawah yang kering tersebut .
Dartim kepala Desa Jaya Mukti mengatakan dari luas areal sebanyak 540 hekter, kini sebanyak 300 hekter lebih, pesawahan di desanya tak bisa di tanami hal ini dikarenakan kurangnya pasokan air, jika persoalan tersebut di biarkan, akan berpengaruh terhadap pemasukan pajak bumi dan bangunan dan harapanya dinas terkait untuk segera meninjau ke lokasi untuk mencarikan solusinya, karena persoalan ini sangat penting demi hidup hajat orang banyak terutama para petani . ( Agus Metro Hidayat ).
0 comments:
Post a Comment