![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQTST5nqLKpqsGRANz5fmg6U_cdhc4-DL8VGiGq5rNgAOki0k8SrkGQA9D6xeG2pV3vfg8gUwLfmJ6W9dn-Sg4zpUMjVu9oeEgr_3-JTbNQcGDSqxMwMxyJYSzxK2dyV0bldA2ChonlVoE/s320/ciamis_bantuan+siswa+miskin+mendadak+rai+002_0001.jpg)
Sepuluh siswa SMA Cihawar, kecamatan Raja Desa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat ini, terpaksa harus mendatangi kantor dinas pendidikan, untuk mengadukan nasib mereka yang hingga kini masih belum juga menerima dana bantuan khusus siswa miskin (BKSM), padahal dana sebesar 8 juta untuk 10 siswa miskin itu, sudah dicairkan oleh kepala sekolah, namun uang nya tidak pernah sampai ke tangan para siswa ini.
Bahkan 10 tandatangan siswa yang tertera di surat penerima dana bantuan siswa miskin, diduga telah dipalsukan oleh oknum sekolah, pasalnya para siswa tersebut tidak pernah merasa menandatangani surat penerimaan dana bantuan miskin tersebut. Setelah hampir dua jam menunggu, akhirnya para siswa miskin ini, diterima oleh kasi pendidikan, namun jawaban yang diberkan kasi pendidikan ini, dirasakan siswa kurang puas, bahkan pejabat dinas pendidikan ini menolak untuk memberikan komentar mengenai laporan para siswa miskin tersebut.
Sementara itu, pihak sekolah membenarkan adanya 10 siswa penerima dana bantuan khusus siswa miskin, namun uang nya hingga kini tidak pernah diterima oleh para siswa tersebut, selain itu pihak sekolah pun menduga kalau dana sebesar delapan juta rupiah, untuk 10 orang siswa miskin itu, telah dicairkan oleh mantan kepala sekolah Dodi husen yang kini telah pindah tugas, karena didalam rincian penerima dana bantuan tersebut, terdapat nama dan tandatangan mantan kepala sekolah tersebut. ( Indra Prasasti ).
0 comments:
Post a Comment