CIANJUR, TVBerita – Sedikitnya 50 orang warga Kp. Genteng Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, Kab. Cianjur, Jawa Barat terserang penyakit Chikungunya. Namun, hingga saat ini, para korban belum mendapatkan penanganan dari pemerintah setempat.
 
Berdasarkan informasi yang dihimpun menyebutkan, wabah yang disebabkan gigitan nyamuk itu menyerang warga sejak dua minggu terakhir. Para korban mengalami kelumpuhan akibat sendi-sendi tulang menjadi kaku dan nyeri disertai mual, pusing dan muntah-muntah.
 
Salah seorang korban, Encum (53) menuturkan, ia terserang wabah tersebut sejak sepekan lalu, kemudian penyakit tersebut menyebar hingga mengenai seluruh anggota keluarganya. “Awalnya suami saya yang kena trus ke saya dan menyerang cucu-cucu saya,” tutur Encum saat ditemui di rumahnya, Minggu (24/6)
 
Sejak saat itu, dikatakan dia, puluhan warga kemudian mengalami gejala serupa. "Saya sudah berobat ke bidan desa dan puskesmas, tapi tangan saya masih nyeri dan ngilu,” ujarnya.
 
Rahmatiah, bidan desa setempat menegaskan wabah yang menyerang puluhan warga tersebut belum dapat dikatakan Chikungunya, kendati ia tidak menampik telah menangani Sembilan warga yang mengalami gejala tersebut.“Belum tentu karena Chikungunya. Harus diteliti dulu di lapangan. Kita akan langsung kordinasi dengan dinas,” ucapnya. 
 
Kepala Desa Munjul, Yayan Nuryani mengatakan pihaknya telah melaporkan kejadian tersebut kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Cianjur melalui pihak camat setempat. Namun hingga saat ini belum ada upaya penanganan dari dinas terkait.
 
“Kami menyayangkan belum adanya tindakan medis padahal kejadian ini sudah saya laporkan seminggu yang lalu, tapi hingga saat ini tidak ada tindakan di lapangan,” ungkapnya. Dalam peristiwa tersebut, dikatakan kades, wilayah yang terserang wabah Chikungunya adalah RT 02/02 dan RT 01/02 dengan jumlah korban ditaksir mencapai 50 orang yang didominasi oleh korban ibu-ibu dan lanjut usia.
 
“Kita mengharapkan pemerintah melalui dinas terkait segera turun tangan dan melakukan pengasapan agar korban tidak terus bertambah,” tukasnya. (Maharaya Akbar)