Seperti di Taman Makam Pahlawan Desa Rengasdengklok Utara misalnya, dari pukul 08 hingga 17.00 sore tadi para peziarah asih memadati pemakaman itu. Dipredikasi, jumlah peziarah akan terus meningkat hingga esok hari.
Salah seorang peziarah Endang Sudrajat (55) mengatakan, setiap kali akan memasuki bulan suci Ramadhan ia beserta keluarganya menyempatkan diri melakukan ritual do’a untuk para keluarga dan kerabatnya yang telah mendahuluinya. Selain untuk berdoa, ia juga menyempatkan waktu luangnya untuk membersihkan makam keluargannya yang terlihat sudah dikerumuni rerumputan.
“Saya datang untuk mendoakan keluarga yang telah meninggal dan mudah-mudahan doa saya dikabulkan oleh Allah SWT. Bukan hanya untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal saja, saya juga datang ke makan ini untuk membersihkan kuburan yang seakan kurang terus, kang,” tuturnya pada TVBERITA.com, Kamis (19/7).
Hal yang sama dikatakan Sopian (32) menuturkan, ia beserta keluarganya sengaja datang ke TPU tersebut untuk memanjatkan do'a bagi keluarganya yang telah meninggal dunia. Baginya, tradisi nyekar ini sudah merupakan kewajibannya ketika akan melakukan ibadah puasa.
“Saya datang lebih awal, sebab jika hari besok biasanya lokasi makam sangat padat oleh peziarah. Nyekar ini, bagi saya merupakan kewajiban. Dan, kalau mau melakukan ibadah puasa tidak melakukan ziarah, kayanya kurang afdol,” katanya.
Banyaknya para peziarah yang datang ke tempat pemakaman umum (TPU) tentunya memberikan keuntungan bagi para pedagang bunga tabur yang berada tidak jauh dari Taman Makam Pahlawan.(Husna Bahreisy)
0 comments:
Post a Comment