view plainprint? view plainprint?
Kode script ChatBox Anda atau bisa diganti dengan kode widget atau apa sajalah terserah.....
ChatBox
Home » » Warga Walahar Demo DPRD Karawang Terkait Polusi Pabrik

Warga Walahar Demo DPRD Karawang Terkait Polusi Pabrik

Written By tvberita.com on Thursday 19 July 2012 | 18:54

KARAWANG,TVBERITA.com- Puluhan warga Mangga Besar, Desa Walahar, Kecamatan Klari berunjuk rasa di Gedung DPRD Karawang, Kamis (19/07/2012) siang, mereka meminta dewan untuk menyelesaikan persoalan polusi suara dan polusi udara dari PT. Dantosan Pricon dan PT. Danwo Steel Sejati. Diduga, kedua perusahaan yang berdiri di satu area tersebut memanipulasi izin lingkungan.

Seperti dijelaskan Yayan Sopyan, Bendara Angkatan Muda Indonesia Bersatu (AMIB) Karawang disela aksi tersebut, aksi ini menuntut perusahan supaya berpihak pada masyarakat dan segera menyelesaikan perijinan yang dianggap tidak lengkap, juga pembenahan polusi udara dan polusi suara yang parah dan sangat menggangu masyarakat setempat, Desa Sumur Kondang dan Desa Walahar.

"Kami mengkaji Unit Pengelolaan Limbah (UPL) dan Unit Kelola Limbah (UKL) perusahaan tersebut tidak sesuai. Dan selama 17 tahun sejak perusahaan itu berdiri tidak sinergis dengan masyarakat setempat," katanya.

Hal serupa diungkapkan Dedi Haryono yang akrab dipanggil petrik, jika diamati data yang diberikan perusahaan ke Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Karawang diduga dipalsukan, karena tidak sesuai realita dilapangan. Kebisingan mesinnya 70 desibel, meski normal tetapi ketika malam hari kebisingan itu meningkat, di ijinnya UPL hanya 2-8 jam tetapi kenyataannya deru mesin bekerja 24 jam.

Dijelaskan Petrik, PT. Dantosan Pricon Perkasa memproduksi blok beton yang setiap hari mengeluarkan polusi udara berupa partikel semen, tak sedikit warga yang merasakan sakit Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa).

Dilanjutkan dirinya, Sedangkan di dalam PT. Danwo Steel Sejati ada mesin yang sangat menderu serta mengganggu kenyamanan warga. Perusahaan itupun disinyalir tidak memiliki izin. Gangguan lingkungan ini telah dirasakan warga selama 17 tahun. meski sudah mengeluhkan langsung ke perusahaan, tetapi pihak perusahaan malah mengintimidasi warga melalui tangan oknum yang mengatasnamakan mariner.

"Selama 17 tahun, baru pertama kali ini warga mendatangai DPRD Karawang, meski momennya salah, karena tidak ada dewan yang ngantor, tetapi warga bisa mengetahui beginilah kondisi Karawang," ujar Petrik.(Asep Riyadi)
Share this article :

0 comments:

Post a Comment