Puluhan Tahun Warga Sukasari Purwakarta Terisolasi Tidak Ada Transportasi
Written By tvberita.com on Friday, 9 March 2012 | 19:22
PURWAKARTA (TVberita.com)- Dua Ribua Lebih warga di dusun Gunung Buled Desa Ciririp Kecamatan Sukasari Kabupaten Purwakarta Jawa Barat Hidup dalam keadaan memperihatinkan . mandeknya sejumlah proyek pembangunan jalan dan jembatan di wilayah tersebut berdampak pada putusnya akses gunung buled dengan daerah lain, serta berimbas pada tingkat perekonomian dan pendidikan warga di daerah tersebut . berikut kami hadirkan kondisi warga di gunung buled dalam liputan investigasi tvberita.com.
Dusun gunung buled kecamatan sukasari terletak di wilayah perbatasan kabupaten purwakarta-karawang dan cianjur. Dusun yang di dalamnya terdapat lebih dari dua Ribu lebih kepala keluarga tersebut, harus rela menjadi daerah yang terisolir dari daerah lain karena tiadanya akses jalan penghubung yang memadai di daerah yang terletak di utara waduk jatiluhur tersebut .
Saat tim dari tvberita.com berkunjung ke daerah gunung buled , alat transportasi yang harus kami gunakan untuk menuju ke daerah tersebut yakni menggunakan sebuah perahu dari dermaga Waduk Jatiluhur dengan memakan waktu kurang lebih selama satu jam, dilanjutkan dengan menumpang ojek menyusuri jalan setapak yang telah rusak dalam trek medan yang mendaki.
Mungkin bagi orang luar yang baru memasuki daerah tersebut akan mengalami perasaan was-was akan medan jalan yang ada, mengingat di samping kondisi jalan telah rusak juga ukuran jalan yang relatif sempit dan bebatuan hanya bisa untuk di lalui kendaraan sepeda motor saja. Sejumlah warga di dusun gunung buled mengaku kondisi seperti ini telah berlangsung sejak lama puluhan tahun, selain itu menurut warga, beberapa waktu yang lalu pernah ada rencana dari pemerintah Provinsi dan Kabupaten Purwakarta membuat jalan yang akan di peruntukan untuk menghubungkan tiga kabupaten, yakni Kabupaten Purwakarta, kabupaten Cianjur dan Kabupaten Karawang, yang melintasi wilayah Gunung Buled. bahkan pengerjaan proyeknya pun sudah berjalan yakni membuat jembatan dan sejumlah jalan di wilayah tersebut. Namun, tanpa di ketahui alasannya proyek pembangunan tersebut mandek dan hanya meninggalkan bekas-bekas proyek yang terbengkalai.
Imbas dari ketidakjelasan proyek pembangunan jalan dan jembatan di wilayah gunung buled pun di rasakan warga hingga kini, tiadanya akses jalan penghubung wilayah Gunung Buled dengan wilayah lain mengakibatkan perkembangan ekonomi warga di gunung Buled menjadi stagnan.
Hasil partanian, perikanan dan perkebunan yang di olah warga pun sulit untuk di pasarkan, bukan hanya sektor ekonomi, sektor pendidikan dan kesehatan warga pun terkena dampaknya. sejumlah warga gunung buled mengaku kusulitan untuk berobat saat mereka sakit. Maklum, di kampung tersebut belum tersedia layanan kesehatan seperti klinik atau pun puskesmas apalagi rumah sakit. untuk berobat ke puskesmas warga harus menempuh perjalanan panjang sejauh 20 kilometer keluar wilayah baik ke arah Purwakarta atupun Karawang.
Begitu pun imbasnya di sektor pendidikan, jauh dan sulitnya menempuh jalan menuju ke sekolah membuat anak-anak di gunung buled harus berjuang ektra keras untuk dapat mengenyam pendidikan hingga bangku s-m-p. Sehingga jangan heran jika di kampung ini mayoritas hanya berijazah sekolah dasar, dan pada saat mereka berusia enam belas tahun tak sedikit yang sudah berkeluarga atau menikan dengan orang yang berasal dari kampung yang sama.
Dengan kondisi daerah yang terisolir, adanya kegiatan pengobatan gratis yang di gelar oleh tni di kampung gunung buled seperti pada beberapa waktu lalu, akan terasa menjadi Oase di tengah gurun pasir bagi warga kampung gunung buled. Betapa tidak, dengan tanpa mengarungi jalan yang terjal dan jauh warga dapat memeriksakan kesehatan mereka dengan gratis, memastikan anak-anak nya tetap dalam kondisi yang sehat, serta mendapatkan pengetahuan tentang menjalankan pola hidup yang sehat.
Hidup yang layak dan di perhatikan oleh pemimpin hanyalah satu-satunya keinginan warga kampung ini. Adanya jalan yang layak untuk di lalui sehari-hari untuk menjual hasil kebunnya dan di lalui untuk sekolah anak-anaknya merupakan keinginan terbesar dari warga gunung buled.
Bukan ikan yang mereka inginkan namun kail lah yang mereka butuhkan, sampai kapan ratusan warga kampung gunung buled akan hidup dalam kondisi memperihatinkan seperti ini. (TIM LIPUTAN-TVberita.com)
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment