KARAWANG (TVBerita.com)- Tragis, seorang TKW (Tenaga Kerja Wanita) warga Krajan 2, RT 01/02, Desa Tegal Sawah, Kecamatan Karawang Timur, Sumiyati (27) pulang ke kampung halamannya dalam kondisi mengenaskan, banyak memar luka di sekujur tubuhnya. Ibu dua anak yang semula berangkat ke Negara Kwait memiliki berat badan 70 kg, kini tubuhnya mengecil dengan berat badan diperkirakan hanya 30 kg.
Kondisinya Sumiyati mirip seperti pengidap gizi buruk, kurus, tampak tulang berbalut daging, kedua pergelangan tangannya melengkung tak bisa diluruskan. Bibirnya bawahnya habis seperti bekas dipotong gunting, di bagian ubun-ubun kepalanya masih tersisa bekas luka. Parahnya lagi, anak kedua pasangan Rosih dan Dadang ini tak bisa lagi diajak berbicara, padangannya kosong tak bisa mendengar siapapun yang berbicara kepadanya.
Selain itu, leher Sumiyati terpaksa dilubangi oleh dokter, karena Suamiyati tak bisa minum apalagi menelan makanan. Di kediamannya pun, Sumiyati tak mendapatkan perlakuan khusus, karena keluarganya tergolong miskin dengan kondisi rumah yang miring seperti mau ambruk.
Dijelaskan suami Sumiyati, Indra (29), dia dan keluarganya kaget ketika mendengar keberadaan istrinya sudah di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta pada 2 Februari 2012 lalu, melihat kondisi istrinya seperti itu, dia meminta pertanggung jawaban perusahaan PJTKI yang memberangkatkannya, yaitu PT. Safarindo yang berlokasi di Bekasi, untuk bisa menyembuhkan kembali istrinya, termasuk meminta gajinya yang belum diterima selama kerja di negara Kwait.
Kata Indra, istrinya berangkat ke Kwait pada tanggal 7 September 2009 lalu, dia dan istrinya sempat berkomunikasi selama setahun setelah keberangkatan, kemudian pada tahun kedua dia hilang komunikasi dengan Sumiayati bak ditelan bumi. Resah campur bingung, Indra dan keluarganya hanya bisa berdoa untuk bisa melacak keberadaan Sumiyati.
"Saya kaget, setelah tahu dia (Sumiyati, red) sudah ada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta. Setelah dilihat, kondisinya mengenaskan, saya minta pertanggung jawaban perusahaan," ucapnya, Sabtu (10/2/2012) sore.
Sementara itu, Kepala Desa Tegal Sawah, Mediawati (38) mengaku, di desanya tercatat ratusan TKW yang kini mengadukan nasibnya di luar negeri, bahkan ada beberapa warganya yang mengadu tidak bisa berkomunikasi lagi dengan keluarganya yang jadi TKW. Kata Mediawati, dirinya sudah melaporkan semua pengaduan warganya ke Disnakertrans (Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) Karawang.
Mengenai Sumiyati, kepala desa meminta supaya Disnakertras bisa mengusut kasus yang dialami warganya itu. Dia juga menceritakan, selama dua tahun bekerja, Sumiyati hanya dua bulan mengirim uang gajinya kepada keluarga di kampungnya. Sedangkan kondisi yang kini dialami Sumiyati, kepala desa mengatakan, sebelum dibawa ke Rumah Sakit Polri Jakarat, Sumiyati telah dirawat selama 4 bulan di Kwait. "Kata dokter, Sumiyati mengidap penyakit TBC Otak, tapi saya yakin dia disiksa," kata Mediawati.
Sebelumnya, pada tahun 2006, Sumiyati pernah bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Negara Arab Saudi, disana dia hanya bertahan 9 bulan karena tak kuat menahan siksa majikan. Kendati begitu, Sumiyati nekad kembali sebagai pembantu ke Kwait untuk bisa mencukupi ekonomi keluarganya, tetapi yang dia peroleh bukan yang diinginkan, kepedihan. kepedihan yang mendalam bagi keluarganya. "Tak bisa dibayangkan, bagaimana jeritan anak saya ketika menahan siksa majikan," kata ibu Sumiyati, Rosih sambil menangis. (TVberita.com- spn).
Tkw Karawang Disiksa, Sampai Koma
Written By tvberita.com on Monday, 12 March 2012 | 17:36
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment