8 Orang Meninggal Tertimbun Longsor di Bogor

BOGOR, TVBERITA.com - Delapan gurandil asal Cipanas tewas dalam musibah longsor yang terjadi di lokasi tambang emas liar di gunung pilar, jasinga Kabupaten Bogor, Jawa Barat Jumaat malam . Sementara delapan korban lainnya yang berada di dalam lubang tambang selamat dan hanya menderita luka ringan.

Meski musibah ini banyak menelan korban jiwa, namun tak ada tim sar maupun polisi yang membantu evakuasi, pasalnya para penambang liar yang berasal dari cipanas ini melarang setiap orang yang berusaha masuk ke lokasi, sejumlah wartawan pun diancam dengan menggunakan golok, jika berani masuk maka akan langsung dibacok.

Meski banyak menelan korban jiwa, evakuasi korban tewas longsor di lokasi tambang emas liar di gunung pilar, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, jawa Barat ini ta melibatkan tim sar maupun petugas polisi dan tni seperti dalam musibah alam seperti biasanya. Evakuasi hanya dilakukan oleh ratusan gurandil atau penambang liar yang ada di lokasi. Para gurandil ini melarang setiap orang baik petugas maupun warga lain yang akan memasuki lokasi tambang liar tersebut.

Dua korban terakhir yaitu sanip dan sabar ini dievakuasi rekan sesama gurandil dan langsung dibawa ke Lebak Banten. lagi-lagi sejumlah wartawan yang akan mengambil gambar dilarang para penambang gelap ini.

Longsor di lokasi tambang gunung pilar terjadi sekitar pukul sembilan malam kemarin, saat hujan lebat turun di kawasan ini. Puluhan gurandil berlindung di dalam lubang tambang dan sebagian di warung yang berada di lokasi tambang. malang warga yang berada di dalam warung justru tergulung longsor sementara yang berlindung di dalam lubang selamat.

Lokasi gunung pangradin dan gunung pilar merupakan lahan terakhir di kawasan Bogor yang merupakan lahan empuk bagi penambang liar atau yang lebih akrab disebut gurandil, setelah kawasan gunung pongkor dikuasi PT Antam. Meski berada di kawasan lahan hutan lindung gunung salak, namun para gurandil nekat melakukan perusakan hutan demi mengaiz rejeki. para gurandil ini merasa antipati terhadap wartawan karena takut usahanya terekpos sehingga akhirnya dilarang pemerintah. ( TVBerita.com).