Diakui Suhendar, dia hanya mengenyam pendidikan rendah, tetapi semangat usahanya mampu menghidupi keluarganya dari kerajinan tangan yang dia buat. Dia mendaur ulang kayu-kayu bekas pakai menjadi bernilai ekonomi melalui hasil tangannya yang terampil. Karta dia, mainan yang banyak dipasaran saat ini sudah tersisihkan buatan luar negeri. "Dulu mainan kayu ini menjadi idola anak-anak, tapi sekarang mereka memilih mainan plastik," katanya.
Hal tersebut tidak menyurutkan Suhendar, bahkan dia berkeinginan supaya mainan yang terbuat dari kayu banyak disukai oleh anak-anak sekarang. Dengan karya-karyanya ini, Suhendar akan berusaha untuik menembus pasar mainan. Dia menjelaskan, kayu bekas pakai itu dia peroleh dari pabrik, kemudian dibentuk sesuai mainan yang akan dibuat. Seperti pembuatan mainan mobil-mobilan, kayu itu dihaluskan dan dicat dengan pola-pola yang menyerupai mobil sungguhan. "Harganya sekitar 25 ribu hingga 400 ribu rupiah untuk satu mainan kayu ini," katanya.
Ayah dua anak ini mengaku, ingin membuat usahanya lebih besar dan membuka lowongan pekerjaan bagi tetangganya yang putus sekolah atau menganggur, karena sulit mendapat pekerjaan. Sementara ini, Suhendar membuat kerajinan mainan ini hanya dibantu oleh keluarga dekatnya dan dia mampu memproduksi sedikitnya 150 buah mainan. dalam sebulan. "Selain dari Karawang, mainan yang saya buat dipesan dari Sumatra," (Anieq, tvberita.com)
BERITA SEBELUMNYA
0 comments:
Post a Comment