SUKABUMI, TVBERITA.com - Akibat berkurangnya pasokan gas Elpiji bersubsidi tabung 3 kg pada setiap Agen dan Pangkalan di wilayah Kabupaten Sukabumi, kini menimbulkan kelangkaan di masyarakat sehingga harga melonjak naik mencapai Rp.17.000 sampai Rp.20.000 di tingkat pengecer.
Pasokan gas elpiji bersubsidi di Kabupaten Sukabumi sebanyak 15.570.309 tabung pertahun sehingga sebulan di perkirakan mencapai 1.297.526 tabung. Dan sekitar bulan April di duga terjadi pengurangan pasokan dari Pertamina di perkirakan mencapai 5 % atau setara dengan 778.515 tabung pertahun jika dihitung perbulan pengurangan pasokan tersebut sekitar 64.876 tabung. Dengan pengurangan itu akan berdampak pada peredaran tabung gas bersubsidi di masyarakat.
Menurut H.Yedi Nurhayadi (51) Ketua Bidang Gas Elpiji 3kg pada Iswana Migas Kota dan Kabupaten Sukabumi, Konversi dari Minyak Tanah ke gas Elpiji Bersubsidi pada tahun 2008 sampai tahun 2011 akhir kuwota semakin miningkat.
hal ini di akibatkan oleh pertumbuhan penduduk semakin bertambah dan kini masyarakat sudah memahami cara pemakaian tabung gas elpiji 3 kg yang baik dan benar sehingga masyarakat banyak yang mempergunakan gas tersebut.
“ karena kami terus menerus melakukan sosialisasi kepada masyarakat Kota dan Kabupaten Sukabumi. Sehingga kalau pasokan gas bersubsidi untuk Kab. Sukabumi di kurangi 5 Persen dan di alihkan untuk wilayah diluar pulau jawa itu tidaklah tepat. Karena setiap pangkalan biasanya menerima 100-200 tabung perhari kini harus dikurangi, otomatis stok di pangkalan akan berkurang juga. “ Kata H.Yedi kepada wartawan selasa kemarin.
Dikatakannya, untuk pengawasannya pihaknya akan melakukannya secara terus menerus, dari harga sampai ke pendistribusian itupun hanya sampai kepangkalan karena untuk pengecer bukan lagi ranahnya. Adapun .harga dari agen ke pangkalan hanya Rp.12.750 dan dari pangkalan ke pengecer sekitar Rp.13.650 sampai Rp.14.000. dan kalau di pengecer kini bisa mencapai Rp.17.000 itu bukan kewenanganya, terangnya
:Kami rasa saat ini penting sekali bagaimana mencari solusi solusi yang terbaik jangn sampai saling menyalahkan dan mencari siapa yang salah serta harus secepatnya di antisipasi jangan sampai timbul permasalahan.tutur H.Yedi.
Sementara Amri salah seorang pemilik pangkalan gas elpiji bersubsidi di Pasar Warungkira mengatakan, Pertamina dan Pemerintah harus turun kelapangan melihat kondisi permasalahan yang ada di masyarakat, karena pertumbuhan pemakaian di masyarakat kini semakin meningkat mencapai 90 %, sehingga harus di tambah pasokan gas nya bukan malah di kurangi, kata Amri.
Menanggapi adanya kelangkaan gas elpiji di wilayah Kabupaten Sukabumi, H.Ardiana Sekretaris Dinas Koperasi,Perindustrian, Perdagangan dan Pasar (Diskoperindagsar) Kabupaten Sukabumi mengatakan, Permasalahan kekurangan pasokan yang terjadi di agen dan pangkalan saat ini pada prinsifnya normal tidak ada masalah, biasanya stok banyak kini habis terjual dan pengalokasian gas elpiji bersubsidi harus di lakukan sesuai dengan daya serap, namun perlu ada pengawasan di lapangan tentang pendistribusian gas tersebut sehingga benar-benar tepat sasaran serta di perioritaskan untuk konsumen ibu rumah tangga. Ucapnya. (DD/W.Topan)
0 comments:
Post a Comment