TVBERITA.com - Seorang anak perempuan berusia delapan tahun asal Karawang, Jawa Barat, meninggal dunia karena terinfeksi flu burung (H5N1).
Kematian anak bernama KK itu telah dikonfirmasi oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI melalui siaran pers yang dimuat di situs resmi mereka.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, KK meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat pada 3 Juli 2012.
Pada 18 Juni ia mengalami demam saat berada di Singapura. Diagnosa dokter saat itu adalah radang tenggorokan. Namun setelah kembali ke kampong halamannya di Karawang, demamnya justru memburuk dan pada 26 Juni ia dibawa ke Jakarta untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ia kemungkinan terinfeksi flu burung dan dipastikan positif H5N1 dengan hasil pemeriksaan sampel oleh Litbangkes(BTDK).Kondisinya memburuk dan meninggal dunia pada tanggal 3 Juli 2012 pukul 22.45 WIB.
KK diduga terinfeksi flu burung melalui kontak dengan unggas.
Menurut keterangan keluarga, pada 12 Juni ia pergi ke pasar bersama ayah dan kakaknya, membeli 5 ekor ayam hidup. KK ikut memilih ayam yang kemudian dan dipotong di tempat pemotongan unggas (TPU). Ia juga sempat memegang ayam yang sudah dipotong tersebut.
Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif Flu Burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 190 kasus dengan 158 kematian.
Kasus ini telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama selaku focal point International Health Regulation (IHR).
WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah korban H5N1 tertinggi di dunia. Pemerintah sampai saat ini belum mencabut status Kondisi Luar Biasa atau KLB untuk flu burung.
Virus ini menyebar dari unggas ke manusia melalui kontak langsung, tetapi para ahli kesehatan mengkhawatirkan kemungkinan adanya mutasi virus sehingga dapat menular dari manusia ke manusia
Temuan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan memastikan kematian anak perempuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, KK, 8, adalah karena flu burung (H5N1).
Ternyata hal itu tidak diketahui Dinas terkait dalam hal ini Dinas Ksehatan Kabupaten Karawang.
kasus KK yang sejak 18 Juni 2012 diketahui mengalami demam. Lalu, dan didiagnosa radang tenggorokan. Dan pada 25 Juni berobat ke Rumah Sakit B di Kabupaten Karawang dengan keluhan panas lebih dari satu minggu, muntah, batuk, tidak nafsu makan.
Dari RS itu, KK didiagnosa febris dan penurunan kesadaran dan hasil foto toraks ada Bronchopneumonia Duplex.
Dua hari kemudian, pada 28 Juni, KK dirujuk ke RSP dengan diagnosa suspect flu burung dan pada 29 Juni hasil pemeriksaan sampel Litbangkes (BTDK) Positif H5N1.Kondisi kasus semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia pada 3 Juli 2012 pukul 22.45 WIB.
Namun Kepala Dinas Kesehatan Kabupatan Karawang yang dimintai konfirmasi, Kamis (5/7) sore, mengaku belum tahu kalau ada warga Kabupaten Karawang yang meninggal uunia akibat Suspect flu burung.
"Saya belum tahu warga mana itu, maaf saya sedang rapat di Bandung," kata Yuska, Kepala Dinas Kabupaten Karawang. (OL-11)
Kematian anak bernama KK itu telah dikonfirmasi oleh Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan RI melalui siaran pers yang dimuat di situs resmi mereka.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, KK meninggal dunia di sebuah rumah sakit di Jakarta Barat pada 3 Juli 2012.
Pada 18 Juni ia mengalami demam saat berada di Singapura. Diagnosa dokter saat itu adalah radang tenggorokan. Namun setelah kembali ke kampong halamannya di Karawang, demamnya justru memburuk dan pada 26 Juni ia dibawa ke Jakarta untuk mendapat perawatan lebih lanjut.
Hasil pemeriksaan menunjukkan ia kemungkinan terinfeksi flu burung dan dipastikan positif H5N1 dengan hasil pemeriksaan sampel oleh Litbangkes(BTDK).Kondisinya memburuk dan meninggal dunia pada tanggal 3 Juli 2012 pukul 22.45 WIB.
KK diduga terinfeksi flu burung melalui kontak dengan unggas.
Menurut keterangan keluarga, pada 12 Juni ia pergi ke pasar bersama ayah dan kakaknya, membeli 5 ekor ayam hidup. KK ikut memilih ayam yang kemudian dan dipotong di tempat pemotongan unggas (TPU). Ia juga sempat memegang ayam yang sudah dipotong tersebut.
Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif Flu Burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 190 kasus dengan 158 kematian.
Kasus ini telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama selaku focal point International Health Regulation (IHR).
WHO menempatkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah korban H5N1 tertinggi di dunia. Pemerintah sampai saat ini belum mencabut status Kondisi Luar Biasa atau KLB untuk flu burung.
Virus ini menyebar dari unggas ke manusia melalui kontak langsung, tetapi para ahli kesehatan mengkhawatirkan kemungkinan adanya mutasi virus sehingga dapat menular dari manusia ke manusia
Temuan Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan memastikan kematian anak perempuan warga Kabupaten Karawang, Jawa Barat, KK, 8, adalah karena flu burung (H5N1).
Ternyata hal itu tidak diketahui Dinas terkait dalam hal ini Dinas Ksehatan Kabupaten Karawang.
kasus KK yang sejak 18 Juni 2012 diketahui mengalami demam. Lalu, dan didiagnosa radang tenggorokan. Dan pada 25 Juni berobat ke Rumah Sakit B di Kabupaten Karawang dengan keluhan panas lebih dari satu minggu, muntah, batuk, tidak nafsu makan.
Dari RS itu, KK didiagnosa febris dan penurunan kesadaran dan hasil foto toraks ada Bronchopneumonia Duplex.
Dua hari kemudian, pada 28 Juni, KK dirujuk ke RSP dengan diagnosa suspect flu burung dan pada 29 Juni hasil pemeriksaan sampel Litbangkes (BTDK) Positif H5N1.Kondisi kasus semakin memburuk dan akhirnya meninggal dunia pada 3 Juli 2012 pukul 22.45 WIB.
Namun Kepala Dinas Kesehatan Kabupatan Karawang yang dimintai konfirmasi, Kamis (5/7) sore, mengaku belum tahu kalau ada warga Kabupaten Karawang yang meninggal uunia akibat Suspect flu burung.
"Saya belum tahu warga mana itu, maaf saya sedang rapat di Bandung," kata Yuska, Kepala Dinas Kabupaten Karawang. (OL-11)
0 comments:
Post a Comment