Tono Bahtiar. |
Ayah dua anak ini mengajarkan ke anak-anaknya agar hidup tertib dan baik, memiliki cita-cita yang harus ditempuh dengan kerja keras, karena kesuksesan sangat dipengaruhi oleh baik atau tidaknya hubungan dengan masyarakat. Dia menekankan pada anak-anaknya harus berjiwa besar dan peduli kepada masyarakat, mendengar jeritan masyarakat kecil.
Pria kelahiran 10 Mei 1973 ini mengaku hidup tak beda seperti air mengalir, dia tidak terlalu ambisi mentargetkan jabatan maupun tujuan hidupnya. Kata dia, perkembangan karirnya mengikuti situasi dan kondisi, tidak terlalu diporsir untuk bisa menjadi apa yang diinginkan, yang penting dekat dengan masyarakat.
"Pada prinsipnya, hidup ini seperti air mengalir, jadi jalani saja, soal keberhasilan itu bagaimana nanti, karena Allah yang akan menunjukan. Yang terpenting dekat dengan masyarakat, karena suara rakyat merupakan ukuran maju atau tidaknya diri kita," kata Tono.
Untuk bisa menikmati pekerjaanya, dia hanya berpikir 'enjoy' dalam segala situasi, mengingat semua elemen masyarakat hampir setiap hari langsung berinteraksi denganya. Kemungkinan situasi diluar perkiraan yang tidak menyenangkan bisa terjadi setiap waktu, untuk itu menjadi pejabat politik itu harus bersabar. Meski kini dirinya ketua DPRD Karawang, bukan berarti pekerjaannya hanya duduk manis dikursi kerja, melainkan berusaha untuk berbaur dengan masyarakat.
"Setiap hari, sepanjang jalan dari rumah ke kantor saja saya dihadapkan pada kondisi-kondisi sosial, jadi saya tahu kondisi masyarakat Karawang ini seperti apa, segala permasalahan yang saya lihat itu menjadi acuan kerja saya sebagai ketua dewan," ungkapnya.
Pria yang suka memancing ini berkeinginan melakukan pemerataan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui program-programnya supaya desa bisa mendapatkan anggaran dana lebih. Dia bersama komisi-komisi DPRD sudah membuat konsep kepala desa bisa lebih sejahtera dibanding kepala desa yang ada di kabupaten lain, semisal memberi honor kepala desa serta perangkatnya, termasuk kepala dusun, ketua RT, ketua RW juga BPD (Badan Permusyawaratan Desa).
Menurutnya, ini merupakan konsep pelayanan legislatif kepada desa, dia menginginkan supaya mereka yang diberi angggaran harus bisa lebih mengayomi masyarakat. Selain itu, dia bersama dewan lainnya telah menelurkan program pemeratanan pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) dengan memberikan dana langsung supaya masyarakat bisa usaha mandiri dengan cara menanamkan gotong-royong.
Selama pengabdiannya kepada masyarakat, Tono mengaku, pekerjaannya ini tak melulu berdasarkan konsep pemikirannya, melainkan hasil dengar suara rakyat dan yang menjadi kehendak khalayak banyak. Sebenarnya, lanjut Tono, tak banyak ambisi dalam meniti karirnya, karena semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. "Jadi, biarkan hidup ini mengalir seperti air," ucapnya. (AsepSpnHasan)
0 comments:
Post a Comment