Sukabumi – Anggota Asosiasi Masyarakat Pengelola Hasil Hutan Bukan Kayu Indonesia (AMP HHBKI) menemukan jenazah di kawasan Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) yang lokasinya tak jauh dengan jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100
Menurut Ketuan (AMPHHKI) junaedi Abdulah warga kampong Ciutara Rt 02 Rw 01 Desa Mekarsari Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi bahwa salah satu anggotanya yaitu Dudu menemukan Jenazah dikawasan Gunung Salak tak jauh dari lokasi jatuhnya pesawat, pihaknya menduga bawha jenazah tersebut merupakan korban pesawat Shukoi Super Jet 100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak pada Rabu (9/5/2012) lalu.
Dikatakan Junaedi pada saat ditemukan, jenazah tersebut masih dalam kondisi utuh dan tak jauh dari jasad tersebut ditemukan kartu indentitas“Dalam sepekan terkhir ini anggota kami telah menemukan jasad yang berada di dekat lokasi jatuhnya pesawat Sukhoi, namun anggota kami yang berbama Dudu tersebut tidak berani melakukan evakuasi karena kondisi jenazah tersebut berada di bawah longsoran bekas jatuhnya pesawat tersebut”kata Junaedi kepada wartawan Senin (28/5)
Ia mengatakan, pada saat sebelum terjadinya pesawat sukhoi jatuh di Gunung Salak, pihaknya bersama anggotanya memang suka naik ke gunung salak, dan bahkan begitu ada kejadian jatuhnya pesat Sukhoipun sejumlah anggota juga turut membantu melakukan pencarian korban sukhoi, dan begitu ditutupnya pencarian korban sukhoi oleh tin Basarnas, pihaknya tetap naik ke gunung, terangnya
Diakuinya, pada saat anggotanya melakukan pendakian ke gunung salak, dan pada awalnya hanya ingin tahu saja bagaimana kondisi bekas jatuhnya pesawat sukhoi. Kemudian setelah sampai di lokasi jatuhnya pesawat, menurut penuturan anggotanya situasinya sangat sepi, namun setelah anggotanya menyebar di seputar kejadian, salah satu anggotanya yaitu Dudu menemukan sejumlah indentitas dan jasad yang di duga korban sukhoi, tuturnya
Dari sejumlah indentitas yang di temukan tersebut lanjut Junaedi, diantaranya adalah Identitas yang diduga milik korban dengan nama Anton Daryanto, Herman Suladzi, Edie Satriyo, Capt Avirianto, Tirta Hidayat dan Darmayanti Lubis, papar Junaedi (DD/W.Topan)
0 comments:
Post a Comment